Rilis Berita

Pasangan Rowley Memulai Pelayanan di Indonesia

Bapak dan Ibu Rowley akan memberikan pelayanan di Indonesia sebagai Pemimpin Rohani.

Paul dan Robin Rowley telah menanggapi permintaan dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (Gereja) untuk tinggal dan memberikan pelayanan di Indonesia selama 3 tahun sebagai Pemimpin Rohani. Selama berada di sini, mereka akan menjadi mentor dan memimpin kegiatan hampir 100 orang pemuda dan pemudi dari Indonesia dan negara lain yang tinggal dan melayani di Indonesia sebagai Pelayan Rohani selama 18 hingga 24 bulan.

Pasangan Rowley dan seluruh anak muda yang dengannya mereka bekerja sama adalah para sukarelawan yang tidak menerima 

bayaran dari Gereja. Mereka juga membayar sendiri biaya hidup mereka selama berada di Indonesia. Pelayanan sukarela mereka di Indonesia merupakan karya kasih bagi saudara-saudara mereka orang Indonesia.

Bapak Rowley melayani sebagai Pelayan Rohani di Indonesia dari tahun 1974 hingga 1976, selama kurun waktu tersebut dia menjadi fasih berbahasa Indonesia. Setelah melayani di Indonesia. Dia memperoleh gelar sarjana jurusan bisnis dari Arizona State University. Kemudian dia bekerja di industri keuangan selama 2 tahun.

Bapak Rowley kemudian masuk kembali untuk belajar di universitas dan pada tahun 1985 Southwestern University School of Law menganugerahinya gelar Juris Doctor (JD). Dia mulai berpraktik di bidang hukum di Arizona, di mana dia juga melayani sebagai Hakim Agung paruh waktu selama 30 tahun.

Selama bertahun-tahun Bapak Rowley telah menggunakan berbagai hobi menariknya dalam pelayanan amal yang diberikannya. Hobinya termasuk selam scuba dan menerbangkan pesawat. Sebagai seorang master selam scuba berlisensi, dia telah sering menyumbangkan keahliannya secara sukarela untuk membantu mencari dan mengambil para korban yang terhanyut.

Sebagai pilot berlisensi dan pemilik pesawat terbang, Bapak Rowley telah menyumbangkan pesawat dan pelayanannya secara sukarela untuk mengangkut darah dan organ tubuh manusia secara cepat untuk menyelamatkan nyawa orang.

Dia juga telah menerbangkan tim yang teridri dari para dokter gigi yang menyumbangkan waktu dan keahliannya secara sukarela ke desa-desa terpencil di Meksiko. Setelah tiba di tempat tujuan, dia membantu sebagai asisten dokter gigi untuk membantu para dokter gigi yang menangani kebutuhan kesehatan gigi orang-orang miskin yang tinggal di sana.

Bapak Rowley juga adalah anggota Tim Keselamatan Penerbangan Federal AS [US Federal Aviation Safety Team] yang memungkinkan dia mengajari para pilot lainnya tentang keselamatan penerbangan dan protokol penerbangan internasional.

Bapak Rowley telah bekerja sebagai sukarelawan dalam berbagai kapasitas dalam melayani masyarakat serta para anggota jemaat di tempat tinggalnya sepanjang hidupnya.

Sepanjang hidupnya, Bapak Rowley telah memadukan kehidupan profesional dan pelayanannya dengan keinginannya untuk menjadi ayah yang efektif yang terlibat secara dekat dengan kelima anaknya.

Ibu Rowley memperoleh ijazah dan gelar sarjana sebagai seorang guru dari Universitas Brigham Young. Dia memulai kariernya dengan mengajar bahasa Inggris di SMP dan SMA. Dia kemudian mendirikan lembaga pendidikan prasekolah, di mana dia mengamalkan pendidikannya untuk memberikan manfaat bagi anak-anak sekolah yang masih kecil.

Selain keberhasilannya dalam karier, Ibu Rowley merasa bahwa kontribusi paling pentingnya dalam masyarakat adalah semua yang telah dilakukannya sebagai ibu dari kelima anaknya dan nenek bagi 13 cucunya.

Selain mengasuh anak-anak dan cucu-cucunya, Ibu Rowley juga senang membuat selimut dan boneka untuk keluarga, teman-teman, serta orang-orang yang membutuhkan.

Bapak Rowley merangkum perasaannya tentang penugasannya di Indonesia dengan mengatakan, “Saya senang dapat kembali ke Indonesia yang saya belajar untuk cintai sekitar 40 tahun yang lalu. Saya senang bekerja bersama anak-anak muda, … mereka membuat saya merasa muda terus. Kami menantikan waktu untuk bekerja sama dengan para Pelayan Rohani muda yang melayani dengan penuh antusias di Indonesia.”

Ibu Rowley menambahkan: “Tinggal di Indonesia dan berkenalan dengan orang-orang  serta adat-istiadatnya, sejauh ini telah menjadi pengalaman yang menyenangkan. Saya ingin sekali untuk terus bekerja bersama para Pelayan Rohani. Kami berharap dapat belajar banyak hal dari mereka. Kami juga berharap untuk membagikan sebagian pengalaman hidup kami untuk membantu memperkaya kehidupan mereka.”

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.